Senin, 11 Mei 2009

--Weekend di Pasir Putih--




Weekend dua minggu yang lalu kita baru punya kesempatan berlama-lama di Pasir Putih, menyisipkan waktu disela-sela sibuknya si Hubby. Untuk sebagian orang Pasir Putih Situbondo memang biasa banget. Tempatnya juga nggak lebih bagus dari ancol atau nggak semenarik Kuta bali tapi buat kita berdua semenarik apapun pantainya tapi kalau cuman bisa duduk-duduk dipinggir pantai dan nggak ada nelayan yang cari ikan dan kita nggak bisa nikmatin bakar ikan di pinggir pantai itu namanya kurang menarik.


Dulu, pertama kali kita ke Pasir Putih ini waktu masih pacaran jadi nggak bisa stay dan yang ada kesannya memang biasa ajah, apalagi kalu siang dan cuman bisa duduk-duduk dipinggir laut sambil minum es degan ijo. Kemarin itu kita baru merasakan nikmatnya di Pasir Putih.

Kita stay di Hotel Sidomuncul I dan kamar kita pas banget dekat dermaganya. Sayang banget waktu check in sudah lewat magrib jadi nggak sempet menikmati senja di Pasir Putih..ciee…cie…he..he…

For your information hotel Sidomuncul ini dikelolah dibawah Pemda Sitobondo dan ada Sidomuncul I dan Sidomuncul II.

Untuk backpackers sewa termurah kamar disini Rp. 75.000 fasilitasnya hanya ada fan, kalau niatnya datang pagi-pagi subuh dan hanya mau fishing atau snorkeling ke tengah laut ya mending sewa kamar termurah ini kan hanya untuk nitipin barang ajah. Kalau mau bermalan agak sedikit lebih nyaman pilih kamar yang diatas standart, sewanya Rp. 175.000/Room ajah, tanpa breakfast dan viewnya menghadap ke jalan, kalau mau view ke pantai harganya beda lagi jadi Rp. 220.000,- kamar sudah ber AC (pilih kamar ini kalau nggak tahan panas, untuk perbandingan panasnya sama persis kaya’ di Kenjeran Surabaya). Kalau mau satu keluarga besar coba pilih yang Suite room, modelnya kaya cottage gitu..tempatnya lumayan bagus dan ada fasilitas air hangat juga, kalau mau anda harus merogoh kocek Rp. 400.000,-/room/night

Nggak usah bingung dengan harga kamar yang nggak ada fasilitas sarapan pagi seperti layaknya hotel-hotel yang lain, yang anda butuhkan hanya bangun pagi-pagi ke dermaga dan nugguin nelayan pulang dari laut. Kalau beruntung anda bisa dapat ikan dengan harga murmer (baca: murah meriah). Kalau males bangun pagi pun masih bisa mengandalkan tukang sate laler (sate lalat..!!soalnya kecil buanget potongannya..) yang sudah standby pagi-pagi dan harga seporsinya 8000 perak.

Saya berdua masakin hasil buruan ikan kita ke warung pojok yang tempatnya pas dibawah dermaga, warung suami istri yang bisa ngomong jawa. Untuk seukuran saya yang pagi itu berhasil menggaet cumi-cumi hampir sekilo yang saya beli dari nelayan dengan harga Rp. 30.000 lalu saya masakin pakai bumbu hitam yang sebagian lagi dibakar dan Ikan cucut yang panjang Cuma seharga Rp. 10.000 ongkos masaknya Rp. 25.000 (untuk 3 macam menu) diluar sambal dan lalapan. Nah..untuk urusan sambal dan lalapan ini kalau memang nggak yakin mau makan lalapannya nggak usah pesan lalapan deh soalnya harganya beda-beda. Untuk sambal terasi mereka kasih harga 4000 perak, lalapannya 3000 perak, nasi putih sepiring 2000 perak dan es kelapa muda satu buah 5000 perak. Nah…bisa dikira-kira donk…bisa dimakan untuk berapa orang dan berapa dana yang dibutuhkan untuk sarapan pagi….


Seminggu yang lalu saya cobain lagi kesana tapi dengan misi backpackers, pagi-pagi setelah sholat shubuh kita berangkat dari Kota Situbondo (kita stay di hotel tengah kota mendekati tempat gawean Hubby). Kira-kira memakan waktu 20 menitan lah…sampai sana langsung joss ke dermaga karena sudah rada kesiangan. Kalau kesiangan ikan-ikan nelayan udah pada diusung pengunjung lainnya trus kalah deh ama yang punya warung-warung itu.

Lumayan lama dapet ikan yang pas untuk sarapan pagi itu jadi dapatnya Cuma ikan putihan lumayan gede siy…(baca:cukup untuk berdua) satu baby kerapu (baca: kerapu seukuran mujair) dan satu kakap merah seukuran kerapu tadi. Berapa bayarnya..???cukup 10.000 perak saja…!! Sebenarnya ditawar 7.500 dikasih juga Cuma kita nggak tega ajah kalau hasil kerja kerasnya ngelawan angin semalaman cuman dihargai segitu…

Dan ongkos masak kali ini agak murah 15.000 sudah termasuk satu gelas teh hangat, sambal terasi dan dua piring nasi putih. Kanapa jadi murah yaa…??mungkin si ibuk sungkan kasih harga mahal habisnya kita seminggu sekali kesana..he..he..

Nah…habis sarapan kalau masih mau explore Pasir Putih coba sewa perahu yang bisa dimuatin untuk 7 orang dengan harga sewa Rp. 50.000, bisa liat karang bawa laut yang bagus banget. Trus kalau mau romantis-romantisan sewa kanoe 20.000 perak.

Tertarik…??nah..kalau mau rehat dari perjalanan Bali via Probolinggo (lewat paiton mampir ke mbak Shirley..??why not..!!he..he..) atau sebaliknya jangan lupa mampir kesini ya…Tipsnya…

• Jangan lupa bawa peralatan mandi yang lengkap ya…maklum nggak ada hotel amenities’nya…
• Kalau mau berenang di laut bawa kacamata berenang biar bisa liat ikan kecil-kecil dibawah yang asik nyubitin kita (ups..sekalian Fish Therapy..??boleh…

5 komentar:

  1. kalau hari libur sewa kamarnya naek gag

    BalasHapus
  2. sepertinya sama aja, cuma kalo libur harga biasanya nggak bisa diskon kalo nggak libur masih dapet lah porongan harga atau kalo nggak yang seharusnya dapat kamar yg pinggir jalan kita bisa dapet yg view pantai. FYI: hotel foresta lebih murah, bersih dan lebar daripada tetangganya..(air mancur)

    BalasHapus
  3. di foresta waktu itu saya kena 180rb di depan pantai, kalo di tetangganya bisa 200an lebih...kata yang jaga kalo bukan weekend/hari libur bisa nego lhoo..he..he..e..

    BalasHapus
  4. buat saya di foresta kamar lebih besar, lebih bersih plus lebih nyaman...

    BalasHapus